Minggu, 15 November 2009

Kabut Di Kaki Argopuro

Jerit ketakutan membaur dengan
erang kesakitan berpacu dalam
lolongan kematian”



Amarah yang kau nyanyikan

Lewat tangisan diterang, kegelapan

mencipta kabut berkepanjangan



Puing-puing berserakan

Karena hempasanmu semalaman

Sisakan luka dalam isakan



Pendar mentari semu

Tawarkan hangat kelabu

Mencoba tepiskan luka

Dengan berbagai tipu daya



Namun..

Kabut dikakimu tetap bergeming

Mengakar dalam urat bumi

Terpancang kuat dalam sanubari



"Pipit Mungil"
04 August 2009

Tidak ada komentar: