Jumat, 24 April 2009

Siapkah Kita

Kita takkan pernah tau berapa umur kita
kita takkan pernah tau
kapan maut menjemput kita
dan saat maut itu sudah menjemput

SIAPKAH KITA.......??????

apa yang bisa kita bawa kesana
sudah cukupkah kita beramal baik
sudah banyakkah tabungan kita
tuk menyongsong rumah masa depan kita

Ampuni kami Yaaa...Robbi
Ampuni kami...Ampuni kami..

"Lia"
Ya Allah...Tuntunlah hamba tuk terus dijalan-Mu
masukkan hamba kedalam golongan kekasihmu
Amien.....

Nasib Bangsa

Ya Allah...
Mengapa moral rakyat Bangsa ini
kian hari kian bobrok
mereka tak lagi mampu menggunakan nurani
semua tergantung pada siapa
yang sanggup membeli dengan harga tertinggi

Ya Allah...
kenapa kian hari rakyat Bangsa ini
kian bengis dan kejam
semua terlena pada ala demokrasi yang kebablasan
segala permasalahan diselesaikan
dengan teriakan dan ancaman

Ya Allah...
Bangsa ini kian jauh dari kedamaian
Bangsa ini kian miskin dan rapuh
bukan karna nilai rupiah turun
bukan pula karna SDA yang kian menipis
tapi karna makin kurangnya MILITAN sejati
berkurangnya orang yang menggunakan nurani

Ya Allah....
apa yang akan terjadi dengan Bangsa ini
bagaimana nasib Bangsa ini kelak

Ya Allah...
hadirkanlah sosok yang bisa menjawab semua ini
sosok yang benar-benar menggunakan nurani
sosok yang benar-benar militan sejati
agar Bangsa ini tidak menangis
dan berteriak kian kencang

"Lia"
Barjuanglah terus MILITAN sejati
Merdeka......!!!!!

Kasih

Kasih....
jantungku berdetak begitu kencang
saat ku ingat tatapan matamu yang tajam
darahku mengalir deras bak air terjun
mengingat senyummu yang memikat
hingga ku terlena dalam gairah cinta yang menggelora

Kasih.....
rasaku pun sama dengan rasamu
rinduku begitu berat dan sarat
aku tak lagi merasa lelah
tapi sudah menjadi pasrah
namamu terpahat dalam dinding hati
tersemat dalam tiap tarikan nafas..

Kasih...
Cintamu ibarat hembusan angin
menerpa dan merasuk melaui pori-pori menembus ulu hati
makhluk tak bisa hidup tanpa angin
begitu pun aku tak mampu hidup tanpa cintamu
diriku ibarat raga kosong tak bernyawa tanpa hadirmu

Kasih..
ingin ku gapai cintamu
kan ku letakkan diistana hati terdalam
hingga kisi-kisi ruang hati sarat akan cinta
kurengkuh tirai-tirai kasih hingga bertaut
kurenda hari-hari penuh cinta membara bersamamu

Kasih...
Aku memujamu...
merindumu...
Mengasihimu...
Mencintamu...
menyayangmu...tanpa henti...
Disini.........Aku adalah cinta sejatimu..


"Lia"

Elang...bilakah kau sudahi pengembaraanmu...

Pipit Mungil tlah lelah menantimu.......

Persahabatan

Persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga

Persahabatan ibarat tangan dengan mata

Saat tangan terluka mata akan menangis

Saat mata menangis

tangan akan menghapus air mata itu


Persahabatan sejati layaknya kesehatan

Nilainya baru kita sadari setelah kehilangan

Sahabat adalah seseorang yang dapat

Mendengarkan lagu dalam hati kita

Dan akan menyanyikannya kembali

Saat kita lupa akan bait-bait nya


Sahabat adalah

Tangan tuhan untuk menjaga kita


"Lia"

Pujangga Gila...thanks tuk kata-kata bijaknya


Ku Ingin

Ku ingin …Cinta sejati

Cinta yang tercipta dari ketulusan hati

Kemurnian cinta yang tumbuh dari dasar sanubari

Cinta yang datang dari sumber segala cinta

Cinta yang membawa manfaat dan kebaikan

Cinta yang hanya dimiliki Sang Maha mencintai

Ku ingin…kekasih sejati

Yang terima aku tanpa peduli apa derajadku

Yang setia dalam suka maupun duka

Yang mencintaiku karna Ilahi Robbi

Yang senantiasa menuntunku menuju kebaikan dan keindahan

Yang senantiasa mengajakku

Bercinta untuk surga


"Lia"

Tak ada yang tak mungkin, harapan tetap ada

insyaallah...Amien


Sang Pujangga

Sang pujangga
Katamu menggores tipis dinding hati
Tanpa terasa air bening mengembang di pelupuk mata
Bersamaan dengan munculnya
Satu tekad dan sejumput asa

Sang pujangga
Katamu membuka mata
Membuatku terbangun
Dari tidur panjang melelahkan
Merenggut mimpi yang membelenggu
Melebur hati yang telah membatu
Hingga tercipta dan tumbuh
Sebuah cita dan cinta baru

Sang pujangga
Katamu menampar keras egoku
Hingga ku bagai seorang pesakitan
Yang menunggu ajal
Dan ku tersadar sia-sia yang kulakukan

Sang pujangga
Katamu menusuk dada menembus jantung
Sarat akan makna yang membuatku terhibur
Hingga ku tersadar
Jalanku masih panjang berliku
Masih banyak MIMPI yang belum ku gapai

Masih ada CINTA yang harus ku perjuangkan

"Lia"
Thanks Pujangga Gila, Katamu penuh makna