Krieeet….krieeet…..
Sayup kudengar suara itu
Suara yang sama pada jam yang sama pula
Bunyi sepeda onthel Bu Narni
Ah….Ibu yang tak kenal lelah dan takut
Berjuang demi ketiga anaknya
Hatiku miris…..
Dia berjuang sendiri meski punya suami
Huuuft…..hanya desah nafas yang keluar dari mulutku
Dan hanya untaian kata sederhana ini yang mampu ku rajut
Pada malam malam panjang
Kau telah merancang
Saat semua lena dalam mimpi
Kau sibuk menguntai lembar demi lembar mimpi
Semua masih terlelap
Jalan jalan pun lengang dan gelap
Kau lempar kantuk banting lelah
Diatas sepeda tua
Kau berpacu dengan waktu
Mengejar asa
Dengan sekeranjang rebung dan daun ketela
Kau menunggu dengan sabar
Diantara teriakan pembeli dan penjual yang hingar bingar
Bibirmu lirih bergumam
Ikuti sayup rapal do'a dikejauhan
Sambil sesekali ikut berteriak tawarkan dagangan
Wajahmu tersenyum nanar
Antara harap dan cemas
Akankah ikatan ikatan yang kau jalin terjual amblas
"Lia"
15 Juli '09
# Terilhami dari tetanggaku yang tiap jam 2 pagi
berangkat ke pasar tanjung berjualan sayuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar