Kaki tertatih terseok melangkah
Beban sarat noktah menghantui
Raga tinggal tulang berbalut wadah kasar
Jiwa kering kerontang, gersang meranggas
NNuurani terkungkung dalam tabir keangkuhan
Keletihan membias di permukaan wajah lusuh
Keputus asaan membayang dalam tatapan mata kelam hampa
Bimbang rasuki akal, bibir meracau tak keruan
Asa tinggal puing-puing berserak
Bak debu melayang terbawa hembus sang bayu
Kembali kaki ringkih melangkah
Menyisir bumi berbatu, tapaki lorong panjang gelap
Jelajahi tepian jurang terjal, tanpa arah tujuan
Terukir jelas dalam ingatan, membayang keangkuhan kesombongan
kala raga berteriak lantang
"AKU AKAN BERKELANA"
Berlari mencari dan merengkuhnya
bersumpah kan dapatkan tuk milikinya
Namun...
Kesombongan itu telah sirna
Keangkuhan menguap entah kemana
Meninggalkan wadah kasar yang kini bgai jasad mati
Terombang-ambing bak dilautan tanpa tepian
Semua yang diimpikan hanya bayangan ilusi
Cinta yang diperjuangkan berganti onak duri
Sumpah yang diikrarkan tlah lama mati
Hati yang diharap semanis madu, kini berselimut empedu meracuni
Hingga kelanaku tak lagi pasti, berganti halusinasi
Batinku berteriak....
Hai seonggok daging merah
Kau begitu angkuh dan sombong
Hingga tertutupi kebodohan, kerapuhan dan kedangkalanmu
Berkalipun kau berdarah tetap tak peduli
Menunggu asa yang ternyata sebilah BELATI
Hingga kau berpaling dari cinta sejati-Nya
Batin bergolak antara harap dan bimbang
Kala secercah sinar mengerjap dikejauhan
Tuhan...
Apakah itu cahaya-Mu
Yang sengaja engkau biaskan
Tuk terangi langkahku
Ya..Robb..
Bukalah mata telanjangku
Agar dapat melihat semua Petunjuk-Mu
Ya...Ilahi...
Bukalah mata batinku
Hingga benderang jalan yang kan ku tapaki
Ya...Allah..
Tunjukkan kuasa-Mu akan keajaiban semesta
Hikmah di sebalik pahit manis kehidupan
Bangunkan aku dari mimpi tidur panjang
Hentikan aku dari kelana maya fana
Hingga kudapat kembali menjamah dunia nyata
Melanjutkan kembali KELANA yang tertunda
Hanya untuk satu tujuan dan harapan
"RIDHO-MU Sang Maha Agung"
Amien....