Senin, 08 Juni 2009

Wajah Anak Bangsa

Kupandangi wajah-wajah mungil itu
Begitu lugu nan suci
Penuh minat namun sarat tanda tanya
Sebuah pengharapan yang besar
Tuk secuil ilmu yang ingin di kecap

Tingkah polah mereka membuatku geli
Bangga sekaligus trenyuh
Mereka begitu antusias
Berseri tatkala mengerti
Kebingungan tatkala kurang faham
Arrccgh..sungguh pemandangan yang indah

Sering kutangkap pandangan penuh tanya
Penuh semangat membara
Seolah berkata
Aku pasti bisa mengikuti tiap katamu Bu Guru

Akupun kian semangat
Membuka lembar demi lembar diktat
Tuk penuhi dahaga mereka
Puaskan keingin tahuan mereka

Pada wajah-wajah itu ku berharap
Generasi penerus bangsa briliant tercipta
Seorang pemimpin bangsa bijak terlahir

Wajah anak bangsa ku
Padamu kulabuhkan asa
Tuk sejuta harap demi kemajuan bangsa

"Lia"
Kelas Wustho
19 Mei 09 (19.12)




Transformasi Diri

Bila kehidupan laksana samudra
Maka hidup itu adalah sebuah perahu
Kita harus arif dalam menantang gelombang
Agar selamat mencapai pulau harapan

Setiap perubahan menghadirkan sebuah harapan
Harapan mengandung tantangan
Tantangan selalu berisiko
Namun kita harus berani mengambil resiko
Agar dapat mengubah hidup

Tidak ada yang pasti dalam hidup dan kehidupan
Kecuali satu
Yaitu bahwa hidup hanya sekali
Jangan sia-siakan waktu
Manfaatkanlah sebaik mungkin
Untuk menjadikan hidup semakin berarti

Bila kita belajar dari setiap peristiwa yang terjadi
Maka ia akan menghadirkan pengetahuan
Bila kita belajar dari apa yang terjadi pada kita
Maka ia akan melahirkan kearifan hidup

Kearifan hidup adalah modal utama
untuk mencapai cita-cita hidup

Kita tidaj dapat merubah orang lain
Tetapi kita dapat merubah diri kita

Bila seekor ulat bisa berubah, kenapa kita tidak...????

"don't ask me, ask your heart...the answer is in your heart"

Renungkanlah

"Lia by Tjiptadinata Efendi"

Andai

Di sudut puncak tertinggi kotaku
Ku duduk terpekur
Mengingat sepotong hati nun jauh disana

Sedang apakah gerangan kasihku
Akankah dikau rindu
Adakah kau jua rasa hampa

Kupandang kerlip lampu kota
Nampak begitu kecil nan indah
Berpijar bak bintang kejora
Nun jauh di bawah sana

Andai kau ada di sini
Memeluk ragaku yang tiba-tiba dingin
Mengisi kehampaan jiwa sepi
Memadu kasih sejati jiwa

Andai hanya tinggal andai
Khayal hanya tinggal impian
Bayangan hanya berkelebat saja
Semua tak nyata
Semu dab selalu semu

"Lia"