Selasa, 14 Juli 2009

Obrolan Fajar

Huuuft...malam kian pekat
Mengantarkan seluruh penghuni jadat dalam lelap
Membuai mereka dalam dunia mimpi
Tapi dia tetap bergeming
Walau mataku tak lelap sekejap pun

Iseng ku buka FB lewat HP
Kubuka sebuah puisi
Tanpa sadar jemariku menari menakan tust huruf
Mencoba menuangkan fantasi liar di otakku

1 #

Mengapa harus terdiam
Kala hati meronta berteriak tak tahan
Tenggelam diantara gemerlap cahaya semu memabukkan
Mengapa aku tetap lena
Walau sebenar ku rasa aura ketidak adilan

Apakah kesadaranku kan tiba
Kala kakek renta yang kau lihat benar-benar
Meletakkan lubang makam itu di pangkuanku...??

# Penulis Berkata

Oh kata-kata lihatlah :

Jika kakek renta yang kau lihat, benar benar
Meletakkan lubang makam dipangkuanku...

Bulan telah jatuh kepangkuanmu Yulia
Bulan hitam dari hujan hitam dari Tuhan hitam
Hari hari hitam hendaklah jangan pergi dari pangkuanmu
Agar aku lesap di sana
Oh...indahnya...oh...kelamnya dunia

2 #

Aku tertegun mencoba mencerna makna kata katanya
Imaji kembali menuntun ibu jari
Menekan huruf satu persatu

"bulan hitam bertabur cahaya
Penuh gurat suka cita tercipta
Hujan hitam yang tercipta
Membawa kesejahteraan semesta
Tuhan hitam dunia kegelapan pembawa pelita"

Haruskah aku bersyukur...???
Atau kembali menjadi orang kufur....???

Oh kata kata...
Merinding aku di buatnya
Jawab tanyaku yang kian meronta

3 #

Gema azdan menyentak
Imajiku menggeliat enggan
Tuk kembali keperadapan dunia FANA yang MAYA
Bertarung diantara iblis iblis tampan nan rupawan
Bertabur rayuan manis penuh kutukan

Wahai Sang Dewi malam
Rengkuhlah tubuhku dalam kedamaian
Duhai rahim Ibunda
Lesakkanlah kembali ragaku disana
Hingga ku tenang dan damai dalam kesucian

"Lia"
Pipit munngil tak lagi mungil

Tidak ada komentar: