Minggu, 12 September 2010

Air Mata di Hari Fitri




Oleh : Lia Salsabila


Waktu bergulir cepat
bulan penuh berkah pun lewat
gema takbir mengalun bersahutan
sambut datangnya hari kemenangan

Perasaanku campur aduk
saat haru, sedih dan bahagia memeluk
haru, ramadhan berlalu pergi
sedih takut tak bersua kembali
bahagia karena tiba hari tuk kembali suci

Namun, terasa ada yang berbeda
Malam ini kurasa tak begitu ceria
riuh bedug di mushalla
tak mampu usir gulana

Dua kali gempa buatku gelisah
menggoyang kotaku bak ayunan saja
aku panik tak terkira, bertanya tanya
bagaimana mereka yang di pusat gempa

Membayang,
Jerit ketakutan erang kesakitan
Menyatu dengan gemuruh reruntuhan

Dan kini, bagaimana lebaran mereka
Jangankan pakaian baru dan kue hidangan
Untuk makan saja menunggu belas kasihan
Sedang rumah pun tinggal puing berserakan

Ya Allah
Peringatanmu datang bertubi tubi
Tetap saja kami tenggelam dalam nikmat semu duniawi
Akankah Engkau mendatangkan peringatan lebih dahsyat lagi

Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar
Laa ilaaha illallahu allahuakbar
Allahuakbar walillahilhamd

Hujan menetes dari kelopak sendu
Saat kulantunkan takbir elukan asmaMu
Berharap hati bersih selalu
Hingga kutetap melangkah di jalanMu


hamparan sajadah
190909

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wow saya suka karya karya mu salam kenal