Sabtu, 02 Mei 2009

Noktah Cemburu

Aku mencoba paham jika kau tak mungkin selalu disampingku
Tapi aku perempuan yang punya siklus tertentu
Saat emosiku terpacu lebih cepat
Hingga mudah termakan cerita negative tentangmu

Cinta..akankah kau tahu ?
Betapa sering ku merasa tak berdaya melawan waktu
Yang begitu menghimpit di setiap jengkal tubuh
Mempertahankan sebuah penantian yang semakin panjang

Sering aku bertanya
Samakah rasamu dengan rasaku
Rindukah kau padaku
Masihkah kau setia pada ikrar tuk selalu bersama

Cinta….
Salahkah jika aku meminta tatapan kagum,
Pujian dan kata-kata mesra itu hanya untukku
Salahkah jika aku meminta hanya aku di hatimu

Tak hanya jarak, ruang dan waktu
Namun juga mimpi dan kisah-kisah disekeliling
Yang memisahkanku dari genggaman jemarimu
Maafkan jika senyumku tersembunyi dibalik air mata
Dan kata-kata mesra tak terucap terperangkap dalam prasangka

Noktah itu bernama cemburu
Mencolek lembut dinding hatiku
Aku hanya ingin kau tahu
Cinta yang ku punya lebih berwarna
Dari yang kau kira

“Lia”
Jangan biarkan cemburu menguasaimu

yakinlah..Sang Elang kan kembali tuk hampiri si Pipit Mungil...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

cinta yang tumbuh dengan kebersamaan
akan menuai kesetiaan dan kebahagiaan
sebesar apapun badai menghempas bahtera
samudera kan kembali tenang seperti semula

cinta yang datang karena keterpaksaan
akan menyebarkan ceracau kata dan pikiran
segalanya hanya berisi harapan dan impian
tak kan mudah mewujud dan maujud
hanya kesiasiaan dan ketersesatan terhampar

cinta yang datang dengan ketulusan hati
dan keyakinan jiwa pribadi
akan menasbihkan segala cita
tak kan pernah terlupa mula
tak kan pernah terpikir usainya

Lia Salsabila mengatakan...

makasih ya embun....kata2mu begitu sejuk